Memperkenalkan Media Hiperlokal

2.4.1 Memperkenalkan Media Hiperlokal

Media hiperlokal adalah hasil dari inovasi media atas kehadiran teknologi media berbasis digital. Teknologi media yang bersentuhan dengan digital berperan langsung atas pengembangan media hiperlokal. Produsen mampu menciptakan produksi konten untuk konsumen area lokal dengan meninggalkan batasan geografis. Seperti yang diungkap Hartley (2010) bahwa karakteristik hiperlokal tidak ditentukan lagi oleh wilayah geografis yang ketat. Media hiperlokal terbentuk setelah terjadi perubahan ekosistem pada media lokal. Ruang hiperlokalitas kemudian menjadi penting untuk memikirkan kembali dimensi geografis atas media dan informasi ketika membangun model media baru. Pertumbuhan media hiperlokal yang dipahami sebagai aktor dan model media baru, mengubah ekosistem dalam fungsinya yang informatif, produktif, dan berhubungan dengan konsumen dan masyarakat.

Keberadaan media hiperlokal menutup kekhawatiran publik yang tidak mendapatkan layanan informasi ataupun konten sesuai dengan kebutuhan lokalitas. Media hiperlokal memiliki karakteristik yaitu menekankan juga pada keterlibatan masyarakat. Ekosistem media komunitas disebut mulai mengalami pergolakan yang mendalam selama periode awal dekade 2000-an (Negreira-Rey, 2020), atau tepatnya bersamaan dengan krisis ekonomi, penurunan potensi media industri tradisional, fenomena penutupan media lokal, dan dan adaptasi media lokal tradisional menjadi ke dunia digital. Temuan Nygren menyebutkan bahwa media hiperlokal mampu mempertahankan kehadiran yang stabil peran produksi konten lokal di suatu wilayah geografis tanpa media tradisional. Salah satu yang digunakan oleh media hiperlokal untuk meninggalkan media tradisional yaitu pemanfaatan aplikasi Facebook (Nygren, 2019; Turner, 2021).

Media hiperlokal memperbaharui fungsi media lokal dan komunitas (Firmstone, 2016). Perubahan tersebut terlihat ketika mengkaji peran media lokal dalm menyediakan informasi, operasional secara demokratis, keterlibatan warga dalam produksi konten serta komitmen media untuk pembangunan sosial. Lanskap media baru memberikan peluang bagi media hiperlokal dalam konteks digital. Media hiperlokal semakin memiliki peluang ketika biaya rendah untuk akses internet, kemudahan berbagi konten secara daring, kemampuan interaksi antar warga dalam membangun kolaborasi dengan khalayak. Tantangan lain yang menjadi penekanan adalah kepada keberlanjutan media terkait faktor finansial dan produktivitas. Tantangan faktor finansial ini kemudian dihadapi oleh warga Inggris melalui program pendanaan hiperlokal melalui British Destination Local yang didukung oleh Carnegie UK Trust. Program seperti ini akan menitikberatkan kepada pengembangan teknologi, memfasilitasi integrasi aktor untuk membawa perubahan dan kemajuan.

Media hiperlokal berjalan ketika digerakkan oleh organsisasi berbasis geografis (Metzgar et al., 2011b), berorientasi pada komunitas, muncul dari pengolahan situs web, dan berkembang untuk mengisi kesenjangan yang terjadi dalam produksi konten informatif suatu wilayah, serta dijalankan untuk tujuan promosi keterlibatan masyarakat. Argumen terrsebut kemudian mendukung definisi media hiperlokal untuk berkembang lebih luas secara visi seperti penggunaan media digital, media lokal gratis, radio komunitas dan televisi komunitas. Penyiaran konten yang dilakukan oleh media hiperlokal melangkah lebih jauh dari model siaran konvensional. Media hiperlokal dapat berjalan melalui partisipasi dan kemitraan kolaboratif. Selain itu, penekanan media hiperlokal yaitu pada penggunaan platform media sosial. Dengan kata lain, pengelola dari media hiperlokal akan lebih leluasa untuk menyesuaikan penggunaan platform media sosial yang memang sesuai dengan kebutuhan khalayak.