Keabsahan Penelitian

3.6       Keabsahan Penelitian

Empat aspek yang harus diperhatikan dalam penelitian kualitatif, yaitu credibilitytransferabilitydependability,dan confirmability (Denzin & Lincoln, 2018; R. L. Jackson et al., 2007). Credibility atau kredibilitas, berkaitan dengan keyakinan pada kebenaran dalam temuan penelitian. Dalam menilai kredibilitas, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan anggota kelompok pengelola media komunitas, anggota komunitas budaya, audience dari media komunitas, dan inisiator komunitas Bali Buja. Transferability pada dasarnya mengharuskan peneliti untuk menggunakan temuan penelitian dan analisis dapat ditranster ke konteks lain. Konteks lain yang spesifik berkaitan dengan eksistensi media komunitas dalam tingkat lokal adalah pengembangan komunitas budaya untuk tujuan ketahanan budaya. Dependability dalam penelitian kualitatif dapat ditunjukkan dengan konsistensi antara data dan temuan penelitian. Sementara itu, confirmability berkaitan dengan aspek netralitas (Korstjens & Moser, 2018; Lincoln & Guba, 1985) yang merujuk pada penelusuran kualitas hasil penelitian dari data yang tersedia, seperti rekaman wawancara, catatan lapangan. Informan dalam penelitian ini dapat meninjau rekaman video untuk memastikan bahwa peneliti menangkap persepsi dan jawaban mereka dengan tepat. 

Peneliti menggunakan triangulasi untuk mendukung kualitas penelitian ini. Peneliti menggunakan beberapa informan dengan latar belakang berbeda untuk proses cek data yang diperoleh. Creswell (2017) mengatakan peneliti melakukan triangulasi dari sumber data yang diperoleh dari observasi dengan data wawancara. Dalam kerja lapangan, peneliti menerapkan beberapa teknik pengumpulan data didukung dengan melibatkan informan yang latar belakang berbeda untuk turut melakukan tinjauan data. Penerapan proses triangulasi tersebut juga merupakan bagian dari upaya menggambarkan pemahaman yang mendalam atau thick description.